Wawancara adalah bagian dari proses penerimaan karyawan yang sering kali membuat banyak orang merasa ketar-ketir. Berbeda dengan proses lainnya misalnya psikotes atau tes keterampilan yang mungkin masih bisa ditebak, wawancara sama sekali tidak terduga, baik mengenai karakter pewawancara maupun pertanyaan yang akan diajukan.
Satu hal yang pasti, proses wawancara mempunyai tujuan tertentu. Bisa saja dimaksudkan untuk lebih mengetahui keterampilan teknis yang dimiliki pelamar, mengetahui kepribadian pelamar, atau sekadar mengetahui kemampuan pelamar menangani berbagai situasi yang berbeda.
Wawancara biasanya dilakukan untuk melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, agar dituntut untuk benar-benar menguasai bidang pekerjaan yang dilamar, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Meski sama-sama menguji pengetahuan, namun wawancara sedikit lebih sulit karena harus mampu mengungkapkan pengetahuan tersebut secara verbal.
Bagi seorang pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya memperhatikan beberapa hal seperti di bawah ini :
Wawancara biasanya dilakukan untuk melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, agar dituntut untuk benar-benar menguasai bidang pekerjaan yang dilamar, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Meski sama-sama menguji pengetahuan, namun wawancara sedikit lebih sulit karena harus mampu mengungkapkan pengetahuan tersebut secara verbal.
Bagi seorang pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya memperhatikan beberapa hal seperti di bawah ini :
- Pastikan sudah tahu tempat wawancara.
- Jika tidak diberitahu terlebih dahulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.
- Mempersiapkan diri dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan diajukan pewawancara.
- Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara).
- Sapa satpam atau resepsionis yang ditemui dengan ramah.
- Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.
- Ucapkan salam (selamat pagi / siang / sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).
- Tetaplah berdiri sampai dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.
- Persiapkan surat lamaran dan CV.
- Ingat dengan baik nama pewawancara.
- Lakukan kontak mata dengan pewawancara.
- Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.
- Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.
- Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali jika diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.
- Tampilkan hal-hal positif yang pernah raih.
- Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi.
- Tunjukkan apa yang bisa diperbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan.
- Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.>
- Ajukan beberapa pertanyaan bermutu diseputar pekerjaan dan bisnis perusahaan secara umum.
- Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.
- Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
- Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan.
No comments:
Post a Comment