Usia sekolah adalah usia potensial terkena penyakit HIV/AIDS. Untuk itu, sekolah menjadi media paling mudah untuk menyampaikan sosialisasi pengetahuan tentang HIV/AIDS. Dengan adanya akses ke seluruh jenjang pendidikan maka kesempatan untuk menumbuhkan kesadaran tentang bahaya HIV/AIDS semakin terbuka.
Untuk itu, kementerian akan mengupayakan agar pendidikan mengenai HIV/AIDS dimasukkan ke dalam sistem pembelajaran. Tidak dalam mata pelajaran tersendiri, tetapi diintegrasikan dalam pelajaran Agama, Sejarah, dan Biologi," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh seusai membuka peringatan Hari AIDS Sedunia 2010 di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Rabu (1/12).
Untuk itu, kementerian akan mengupayakan agar pendidikan mengenai HIV/AIDS dimasukkan ke dalam sistem pembelajaran. Tidak dalam mata pelajaran tersendiri, tetapi diintegrasikan dalam pelajaran Agama, Sejarah, dan Biologi," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh seusai membuka peringatan Hari AIDS Sedunia 2010 di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Rabu (1/12).
Mendiknas menjelaskan, pengetahuan tentang HIV/AIDS juga dapat dimasukkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler dan melengkapi bahan informasi di perpustakaan sekolah, serta membagikan secara cuma-cuma ke siswa. "HIV/AIDS asal muasalnya disebabkan oleh parasit sosial. Maka solusi yang paling tepat adalah solusi sosial," katanya.
Kementerian Pendidikan Nasional memberikan penghargaan kepada siapa pun yang peduli dalam urusan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS ini. "Saya sangat menghargai semua pihak, termasuk organisasi-organisasi nasional dan Internasional yang berupaya untuk menyelamatkan generasi bangsa, juga para guru yang secara terus menerus tekun memberikan bimbingan kepada anak-anak kita," kata Mendiknas.
Sumber : website Kementerian Pendidikan Nasinal
No comments:
Post a Comment